Destiny of Love

Sabtu, 24 Desember 2016

Tuhan Tak Perlu Dibela Karena Dia Sudah Maha Segalanya Tapi Belalah Mereka Yang Diperlakukan Tidak Adil

Banyak orang yang berpikir bahwa Tuhan perlu dibela dikarenakan kesuciannya atau apapun itu, sehingga manusia dengan mudahnya melakukan hal apapun demi nama Tuhan, akan tetapi menurut Almarhum Gusdur bahwa Tuhan tidak perlu dibela karena Dia sudah Maha Segalanya, tapi yang perlu kita bela ialah mereka yang diperlakukan dengan tidak adil.


Pernyataan Gusdur ini sangat cocok untuk menjadi bahan perenungan kita dikala maraknya isu SARA yang beredar ditengah kita yang bisa saja memungkinkan perpecahan diantara kita sebagai putra/i Indonesia.



Secara sadarnya manusia, apabila terlalu membela Tuhan, bisa saja justru melakukan kesalahan yang besar atas nama Tuhan, padahal yang dituntut oleh Tuhan dari kita manusia yang hina ini ialah bukanlah membela-bela Dia, melainkan yang dituntut oleh Tuhan kepada kita manusia yang hina ini ialah Iman, Pengharapan, Dan Kasih [1 Korintus 13:13].

Menurut Wikipedia [2016] bahwa iman adalah percaya. Iman merupakan  karunia Tuhan kepada kita yang ditanamkan dihati kita yang menjadi penunjuk arah didalam kehidupan, dan ditumbuhkan Tuhan didalam hati kita melalui doa dan diwujudkan dengan perbuatan yang mengakui Tuhan serta terkoneksi dengan akal budi yang benar [Katolisitas.Org,2008]. Apabila seseorang mengakui didalam hatinya tentang keberadaan Tuhan atau percaya kepada Tuhan dan berbuat hal yang sesuai dengan kehendak Tuhan serta berpikiran bersih terhadap segala rencana Tuhan maka secara logikanya tanpa membela Tuhanpun lewat Aksi Massa atau Meneriak-neriakan nama Tuhan dihadapan musuh, seseorang itu secara tidak langsung sudah membela Tuhan didalam hati,perbuatan, dan pikiran terhadap segala hal yang jahat. Dan disinilah bukti ke Maha Segalanya Tuhan, karena tanpa dibelapun, asalkan manusia memiliki iman maka manusia itu secara tidak langsung sudah membela Tuhan.
 

Menurut KBBI [2016] bahwa pengharapan adalah suatu keinginan. Keinginan yang dimaksud disini ialah keinginan yang didasarkan pada iman yang merupakan pengharapan atas Tuhan. Tanpa iman, maka manusia tidak akan mempunyai pengharapan. Harapan inilah yang membuat manusia bertahan menanggung segala macam penderitaan dan kesulitan hidup, karena berharap akan kehidupan kekal di surga. Harapan ini jugalah yang membuat manusia dapat berdiri tegak di tengah-tengah badai kehidupan [Katolisitas.Org,2008]. Apabila manusia tahan atas penderitaannya seraya berharap kepada Tuhan maka tanpa perlu beramai-ramai berunjuk rasa untuk membela Tuhan karena merasakan penderitaan atas penistaan atau penghinaan atas hal yang berkaitan dengan Tuhan maka manusia itu secara tidak langsung sudah membela Tuhan. Kenapa demikian? karena manusia yang menderitalah yang tidak boleh lari dari Tuhan jika menderita, sebagai bukti dia benar-benar membela Tuhan didalam penderitaannya.  Dan disinilah bukti ke Maha Segalanya Tuhan, karena tanpa dibelapun, asalkan manusia memiliki pengharapan maka secara tidak langsung manusia itu sudah membela Tuhan.


Namun, andaikanlah Iman dan Pengharapan itu lenyap karena kematian maka yang terakhir yang tertinggal dan abadi dari diri manusia hanyalah kasih. Dalam filosofi, Katolisitas.org [2008] menjelaskan bahwa kasih mempunyai dua bagian yang sesuai realitas kehidupan, yaitu: 1) menginginkan akan kebaikan itu sendiri (kasih Eros), dan 2) berharap akan kebaikan itu untuk seseorang (kasih Agape). Jadi ada dua hal di sini, keinginan akan sesuatu yang baik, dan keinginan akan menyenangkan atau membahagiakan seseorang sesuai kehendak Tuhan. Nah, pilihan manusia yang mengenal kasih bukanlah sebatas berfokus kepada sesuatu yang baik yang bersifat keinginan, melainkan jatuh kepada fokus kebaikan sesuai kehendak Ilahi yang dikenal sebagai kasih yang agape. Kasih agape inilah yang memberikan diri untuk menyenangkan atau membahagiakan sesama manusia khususnya sesama manusia yang mengalami ketidakadilan, dikarenakan dengan kasih agape inilah manusia mampu berfokus kepada kehendak Tuhan dalam berbuat baik kepada sesama manusia khususnya berbuat baik kepada sesama manusia yang mengalami ketidakadilan. 


Dan kasih agape inilah yang sebenarnya dituntut oleh Almarhum Gusdur untuk kita wujudkan kepada sesama manusia yang mengalami ketidakadilan. Selanjutnya, dengan adanya kasih agape maka kita tidak perlu lagi harus menjual,membawa, dan membela Tuhan untuk menindas musuh-musuh kita didalam nama Tuhan, sehingga terciptalah damai di Indonesia ini.


Daftar Pustaka


https://www.katolisitas.org/hubungan-antara-iman-pengharapan-dan-kasih/

http://www.katolisitas.org/eros-philia-agape/
https://id.wikipedia.org/wiki/Iman
http://kbbi.web.id/harap





Tidak ada komentar:

Posting Komentar